Entri Populer

Kamis, 31 Januari 2013

DIMENSI BUDAYA PERILAKU ORGANISASI

DIMENSI BUDAYA PERILAKU ORGANISASI
Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai anti sosial, organisasi terdiri dari orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda. Pertemuan budaya dan
motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilainilai individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya
mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang dianut bersama untuk membangun system keorganisasian guna menyeragamkan pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku organisasional.
Ada 3 faktor yang secara langsung mempengaruhi budaya perilaku individu menurut Winardi ( 1992 : 36 ) :
1.      Individual
Perilaku organisasi dalam tingkatan individu adalah :
a.         Organisasi merupakan kumpulan individu.
b.         Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang berbeda.
c.         Perbedaan ditingkat individu mempengaruhi organisasi
2.      Psikologikal
3.      Keorganisasian                                                                                                          Perilaku organisasional dalam tingkatan organisasi
         Organisasi bukanlah penjumlahan dari perilaku individu dan kelompok.
         Sama seperti kelompok, organisasi juga memiliki norma, budaya, dan hal lain yang tersendiri dan membentuk pola perilaku organisasi.
Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Dalam suatu organisasi faktor keorganisasian akan membentuk budaya perilkau pada diri individu. Walaupun mereka mempunyai perilaku individu, namun didalam organisasi mereka menyesuaikan diri dengan norma / peraturan yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Ada 3 faktor yang dapat membentuk budaya perilaku organisasi yang antara lain :
1.      Iklim Organisasi
Ada 2 ahli diantara sekian banyak ahli yang mengeluarka pendapatnya tentang iklim organisasi. Diantaranya :
1)      Menurut Davis ( 1962 )
Berpendapat bahwa Organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki iklim yang didukung oleh kepribadian karyawan yang baik dan persepsi mereka terhadap prosedur organisasi.
2)      Menurut Liliweri ( 1997 )
Berpendapat bahwa Iklim organisasi memiliki beberapa sub variabel yang antara lain :
a.       Praktek pengawasan
b.      Kohesi Kelompok
c.       Variasi Filosofi Manajer
d.      Pribadi anggota/karyawan yang saling melengkapi



2.      Efektifitas Organisasi
Ada juga beberapa ahli mengeluarkan pendapatnya tentang efektifitas organisasi, diantaranya :
a.         Menurut Etzioni ( 1961 )
Efektifitas organisasi adalah kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b.         Menurut Liliweri ( 1997 )
Mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan organisasi berjalan efektif antara lain :
1.        Struktur kekuasaan
2.        Pola hubungan kekuasaan
3.        Cara Pengawasan
4.        Semangat Pengurus/anggota/karyawan
5.        Produktifitas organisasi (etzioni )
3.      Tujuan Organisasi
Organisasi ara social units oriented toward the pursuit of spesific goal adalah pendapat dari Etzioni ( 1969 : 155 ) tentang Tujuan Organisasi.
Lain halnya dengan Gross ( Liliweri, 1997 ) Berpendapat bahwa konsep utama studi tentang organisasi dapat digambarkan sebagai sebuah cita dan harapan yang menyeluruh yang juga menjadi pusat organisasi ( pikiran / gagasan, sikap, dan tindakan / aktifitas ) yang dirahkan ubtuk mencapai tujuannya.
Tujuan Organisasi adalah arah atau sesuatu yang ingin dicapai / dipengaruhi yang menjadi sebab dilaksanakannya suatu keinginan.


Ada 3 tujuan organisasi adalah :
1.      Pelayanan ( service )
2.      Keuntungan ( Profit )
3.      Tujuan sosial tindakan

Ada beberapa faktor dari tujuan organisasi antara lain :
1.         Sifat tujuan jangka panjang dan jangka pendek
2.         Tujuan individu
3.         Tujuan hubungan antar pribadi
4.         Tujuan sistem produksi.
Demikianlah ringkasan materi yang kami buat, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri dan teman-teman serta para pembaca.  Amien

Perilaku Organisasi


KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM SEKOLAH

A.  PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah suatu konsep yang sangat dekat dengan kesuksesan dalammencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan akan sangat mewarnai, mempengaruhi bahkan menentukan bagaimana perjalanan suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

B.   Pengertian Kepemimpinan Visioner Seth Kahan (2002)
Menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepiawaian yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dankejayaan di masa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul, mengelola masa depan dan mendorong orang lain utuk berbuat dengan cara-cara yang tepat. Hal itu berarti, pemimpin yang visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelum keduanya terjadi sambil kemudian memposisikan organisasi mencapai tujuan-tujuan terbaiknya.

C.  KARAKTERISTIK PEMIMPIN VISIONER
Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan perilakunya yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi kepada pencapaian visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi segala tantangan dan resiko. Diantaracirri-ciri utama kepemimpinan visioner adalah:
1)     Berwawasan ke masa depan, bertindak sebagai motivator, berorientasi pada the best performance untuk pemberdayaan, kesanggupan untuk memberikan arahan konkrit yang sistematis
2)    Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko. Naskah Pidato Pengarahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara di depan jajaran aparatur negara propinsi Nusa Tenggara Barat, 5 Maret 20043. Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan, dll
3)     Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola ‘mimpi’ menjadi kenyataan, mengajak orang lain untuk berubah, bergerak ke ‘new place.

D.  KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM SEKOLAH
Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajarmengajar, atau tempat di mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagipara staf dan para siswa. “Kepala sekolah adalah mereka yangbanyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yangmenentukan irama bagi sekolah mereka”

E.   Lembaga sekolah memerlukan pemimpin (kepala sekolah) yang visioner, yaitu kepala sekolah yang berorientasi pada upaya pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan mengajak seluruh pihak untuk secara efektif menggapainya melalui berbagai program dan kegiatan yang produktif. Pentingnya peranan kepala sekolah dalam menggerakkan kehidupan sekolah guna mecapai tujuan. Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah. Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang memahami keberadaan sekolah sebagai organisasikompleks yang unik, serta mampu melaksanakan perannya dalam memimpin sekolah.

F.    Kualitas Kepala Sekolah yang visioner Peran utama yang harus diemban oleh kepala sekolah yang membedakannya dari jabatan-jabatan kepala lainnya adalah peran sebagai pemimpin pendidikan. Kepala sekolah harus tahu persis apa yang ingin dicapainya (visi) dan bagaimana mencapainya (misi).Kepala sekolah yang visioner sangat memahami
betapa pentingnyamengajak semua pihak terkait dalam .